Fokus BPT  khusus Pembinaan yang Berkarakter Budaya

Artikel ini Telah di Baca 25 Kali
  • Bagikan

Kupang, fajartimor.com-Pembinaan yang berkarakter budaya menjadi perhatian khusus Bidang Pembinaan Transmigrasi Disnakertrans Provinsi nusa Tenggara Timur, bagi warga transmigran yang berada di luar NTT.

Mendata ruang lingkup persoalan warga trans, memilah persoalan persoalan yang sudah di data, lalu menjadikan persoalan persoalan tertentu dalam skala prioritas dan penanganannya merupakan tugas Bidang Pembinaan Transmigrasi, papar M. P Sumarni, Kabid Pembinaan Transmigrasi bertempat di ruang kerjanya, Senin (9/11).

Menurut Sumarni, Kepedulian pemerintah terhadap warga transmigran tidak hanya terbatas pada penempatan warga di suatu daerah tertentu. Tidak juga terbatas pada pemberian sejumlah fasilitas dan kelayakan hidup.

“Memberikan dorongan sekaligus memotivasi hidup warga trans dengan terus mempertahankan kebiasaan baik (berlangkah laku yang baik dan berkepribadian), membangun budaya kerja yang bercirikan orang timur kebanyakan, serta terus menjaga dan melestarikan nilai nilai budaya ketimuran merupakan ruang lingkup Bidang Pembinaan Transmigrasi”, jelas Sumarni.

Disamping menyiapkan sejumlah materi pembinaan, pihak pembinaan transmigrasipun sementara ini, sudah dan sedang melakukan pendataan ulang  warga trans NTT yang kini sebarannya hampir merata  di sejumlah provinsi.

“Ke depan kita akan garap per provinsi. Ambil misal  penanganan pembinaan warga trans di Kalimantan ya dilakukan secara terpola sampai tuntas. Setelah itu kita alihkan lagi penanganan pembinaan warga trans di daerah lain (semisal, Sumatera atau Papua dan lain lain)”, ulas Sumarni.

Keterlibatan sejumlah lembaga kontrol dan lembaga terkait lanjut Sumarni, adalah harapan besar bidang pembinaan transmigrasi.

“Kita pun berharap keterlibatan Inspektorat, bappeda dan DPRD setempat termasuk jurnalis pada setiap kegiatan pembinaan warga trans di daerah daerah transmigrasi akan sangat membantu tuntasnya kegiatan tersebut secara berkesinambungan. Bahwa ada kekurangan di sana sini, ya saya kira itu wajar to ade!”, ucap Sumarni.

Terkait kelayakan hidup warga trans kata Sumarni, akan menjadi perhatian bidang pembinaan transmigrasi.

“Kelayakan hidup warga transmigran, entahkah itu soal kewirausahaan, lahan garapan, keadaan rumah hunian dan pekarangan rumah masuk pantauan kita. Pihak kita pun akan terus melakukan kegiatan monitoring terkait sejumlah persoalan warga transmigran. Prinsipnya pembinaan yang berciri dan berkarakter budaya akan menjadi tekanan kita”, aku Sumarni. (ft/Boni)

  • Bagikan